Radiator merupakan komponen di mobil, yang kini juga mulai diterapkan juga di sepeda motor, untuk menjaga suhu mesin agar tidak terlalu panas. Komponen ini memanfaatkan cairaan pendingin (coolent) yang dimasukan kedalam radiator, dan kemudian bekerja dengan bersirkulasi di dalam mesin untuk menjaga suhu mesin.
Radiator berperan penting menjaga suhu mesin mobil agar tetap ideal saat bekerja, yakni dikisaran suhu 80 – 90°C. Sehingga mesin dapat bekerja dengan efisien dan akhirnya bias memberikan performa yang maksimal untuk mobil.
Suhu mesin yang terlalu rendah mengakibatkan penggunaan bahan bakar lebih boros karena pembakaran tidak sempurna. Sedangkan jika suhu mesin terlalu tinggi berdampak pada timbulnya suara mesin yang ngelitik atau overheating yang dapat mengubah bentuk material komponen mesin.
Sebagai komponen yang menjaga suhu mesin mobil, radiator menjadi tempat menampung air yang bersirkulasi secara terus menerus selama mesin hidup untuk mendinginkan mesin ketika sudah terlalu panas. Karena itulah radiator harus selalu dalam kondisi optimal, baik dari sisi luar atau pun dalam radiator.
Dari sisi luar, tentu sirip-sirip pendingin radiator yang dilewati oleh angin yang dihisap oleh extra fan harus selalu kondisi baik. Di sisi dalam, pipa saluran air yang ada di radiator harus dijaga agar sirkulasinya lancar dan tidak tersumbat karat.
Tutup radiator juga mempunyai peran penting untuk mengatur tekanan air di dalam radiator. Saat tekanan air radiator tinggi maka di dalam tutup air radiator akan membuka sehingga air pada radiator akan dialirkan dan ditampung di tangki cadangan (recervoir).
Radiator yang tidak dirawat dengan baik rentan terhadap kerusakan. Kasus yang sering terjadi adalah pipa radiator yang bocor akibat karat atau keropos. Kejadian seperti ini biasanya menimpa kendaraan berusia lebih dari 4 tahun.
Secara fisik kebocoran akan terlihat dari menetesnya air di pipa radiator dan berkurangnya volume air radiator. Apabila kebocoran terjadi saat mobil dikendarai sebaiknya jangan memaksakan melanjutkan perjalanan karena berisiko terjadi overheating pada mesin mobil. Tepikan kendaraan dan cek kebocorannya.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada radiator maka perlu dilakukan perawatan sederhana yang harus diperhatikan oleh pemilik kendaraan. Mulai dari menguras cairan radiator secara rutin sesuai dengan anjuran di buku servis kendaraan atau minimal pada setiap 40 ribu kilometer. Kemudian ketika memasukan cairan radiator jangan sembarangan, gunakan cairan khusus untuk radiator (radiator coolant) yang dapat mencegah terjadinya karat pada saluran air radiator. Begitu juga saat menambahkan air radiator yang kurang sebaiknya menggunakan radiator coolant, jangan menggunakan air biasa/mineral.
Kemudian ketika menambahkan air radiator, pastikan tangki recervoir dan radiator tertutup rapat sehingga radiator coolant tidak keluar saat temperature mesin sudah panas. Sedangkan saat mencuci mobil, semprot kisi-kisi radiator dengan air bertekanan tinggi sehingga kisi-kisi radiator bersih dari kotoran.